Grobogan, PULBAKET – Sejumlah petani tembakau di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengeluhkan kelangkaan pupuk yang membuat pertumbuhan tanaman tembakau mereka tidak sesubur seperti saat di beri unsur hara buatan tersebut pada, Kamis (13/10/2022).
“Sudah hampir 2 Tahun ini pupuk langka. Padahal tanaman yang baru berusia sekitar sepekan ini sangat membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan,” ucap Safi’i, petani tembakau asal Desa Brabo, Kecamatan Tanggung harjo, Grobogan, Jawa Tengah.
Tiga jenis pupuk yang mulai langka itu masing-masing adalah pupuk jenis Urea, Sp 36, Poska.
“Stok di distributor sebenarnya tetap ada, namun menurut Safi’i, volumenya terbatas dan harganya fantastis sampe Rp 250.000,00 / 50kg,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan pupuk petani dan memberatkan harga, khususnya untuk pertanian tembakau yang saat ini masa perawatan.
“Jika kondisi tersebut terus terjadi, maka diperkirakan tanaman akan layu dan mati. Sekarang tanaman dirawat seperti biasa, hanya mengandalkan air untuk menghindari tanaman mati lebih cepat dan pupuk kandang,” ujarnya.
Meskipun beralih mengunakan pupuk kandang tersebut, ternyata efek dari daun tembakau hasilnya jelek, secara otomatis nilai jual daun tembakau dibawah harga pasaran.
“Kendati demikian pembelian pupuk kandang tersebut tidak selalu ada dan harus dibeli jauh dari desanya.
Safi’i dan beberapa petani tembakau lain mengungkapkan, mereka sebenarnya sudah menempuh berbagai cara, termasuk melakukan kordinasi dengan kolompok tani.
“Namun, hingga kini belum ada solusi terkait pemenuhan pupuk yang mengalami kelangkaan tersebut. Petani semakin bingung, jika ada pupuk, harga mahal,” keluhnya.
Ia berharap, ke berbagai pihak dan khususnya Perkumpulan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau Indonesia (P2RPTI) harga pupuk standar normal.
“Serta mudah didapatkan di wilayah desa Brabo, Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah,” tutup Safi’i