Jakarta, PULBAKET – dipemrintahan presiden jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi. Alasan adalah adanya tak lepas darikenaikan harga minyak dunia dan membengkak nya anggaran subsidi dana kompensasi BBM.
Dan untuk mengumumkan nya juga pada siang hari. Akibat dipicu oleh naik nya harga BBM, maka sepertinya harga pun menyesuaikan. Tak terkecuali oleh BBM bersubsidi yang ramai-ramai digunakan oleh beragam lapisan masyarakat.
Padahal sebenarnya ekonomi mulai menggeliat akibat melandainya wabah virus Covid-19. Sektor perdagangan mulai menghangat. Juga industri. Dunia pendidikan bergembira karena belajar mengajar tatap muka digelar dimana mana yang disambut dengan suka cita oleh murid maupun pengajar, begitu pula dunia kampus.
Hari ini senin (5/9/2022) akhirnya Mahasiswa Jakarta dari berbagai elemen turun ke jalan demontrasi, menyuarakan aspirasi nya yaitu menolak kenaikan Harga BBM, apalagi ini BBM subsidi.
Di sekitar patung Kuda Arjuna kawasan Monas,Mahasiswa dari PMIi berorasi bergantian dari dua mobil komando karena jalan depan Gedung Indosat yang mengarah ke Istana sudah di barikade oleh pagar kawat berduri dan juga barisan aparat berlapis ditambah kendaraan operasional.
Menjelang sore hari suasana mulai memanas, pengunjuk rasa membakar ban bekas dan spanduk yang mereka bawa sembari terdengar orasi, dan nyanyi khas perjuangan mahasiswa. Sebagian lagi duduk membentuk lingkaran dan melakukan do’a bersama.
Beberapa demonstran memberhentikan beberapa mobil berplat merah yang memang diketahui milik pemerintah, sebagian naik kap mesin sembari berorasi dan sebagian juga turut meneriaki. Terlihat yang memberhentikan dan menaikinya adalah dari Gerakan Pemuda Islam (GPI).
“Kembali kan ke harga semula, krena kami mahasiswa sebagai bagian bagian dari kontrol sosial yang artinya juga ada kebijakan yang merugikan rakyat tapi rakyat tidak bisa turun kesini tapi mahasiswa beraksi, kami melihat ada apa setelah menaikkan pada Sabtu sebelumnya diturunkan jadi kami melihat kejanggalan, jangan sampai pemerintah ber kongkalikong dengan pengusaha,” kata Ervin Suryono , jubir Mahasiswa dari STISNU.
“Kenapa kami hari ini baru turun karena dari banyak gerakan yang muncul tidak didengar tidak menjadi kan pertimbangan pemerintah agar menjadi kan harga bahan bakar minyak stabil. Saya, Kami mahasiswa Himpunan islam Pusat Utara, mengajak karena pemerintah sudah tidak pro lagi pada masyarakat Indonesia, pemudaaktivis dan semuanya sama sama bergeraknyamenyatukan barisan kompak gerakan nya ,untuk menyuarakan satu tuntutan yang sama agar pemerintah menurunkan harga minyak,” ujar Wiranto Embong Bulan, Jubir HMI Jakpus.
Response (1)