Ketum GBNN Dukung Penguatan Kewenangan TNI Melalui UU
“Ketum GBNN Garda Bela Negara Nasional Fahria Alfiano Dukung Penguatan Kewenangan TNI”
PULBAKET| Jakarta – Ketua Umum Garda Bela Negara Nasional, Fahria Alfiano, menyatakan dukungannya terhadap revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang memberikan kewenangan lebih besar kepada TNI dalam memberantas narkotika, terorisme, dan separatisme.
Menurut Fahria, keberadaan TNI sebagai salah satu institusi negara yang memiliki struktur komando yang solid hingga tingkat terbawah, serta didukung oleh jaringan intelijen yang tajam dan terorganisir, menjadikan TNI sebagai kekuatan strategis dalam menjaga keutuhan dan stabilitas nasional.
“TNI bukan hanya memiliki kemampuan tempur, tetapi juga memiliki jaringan intelijen dan struktur yang mampu menjangkau hingga ke pelosok. Sangat disayangkan bila dalam isu-isu strategis seperti pemberantasan narkoba, terorisme, dan separatisme, TNI hanya berperan sebagai bantuan. TNI harus diberi ruang untuk menjadi pelaksana langsung di lapangan,” tegas Fahria dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi pada Sabtu (10/5).
Ia menambahkan, dukungan terhadap penguatan kewenangan TNI tidak berarti mengancam supremasi sipil. Justru, langkah ini dapat menjadi kolaborasi sinergis antara aparat keamanan negara dalam menjaga kedaulatan dan ketertiban nasional.
“Penguatan peran TNI bukan berarti militerisme kembali hidup. Ini soal efisiensi, efektivitas, dan penguatan pertahanan negara dari ancaman nyata yang kompleks. Supremasi sipil tetap dijaga, namun kita tidak boleh membiarkan TNI hanya duduk menunggu perintah, padahal mereka punya kapasitas luar biasa,” ungkapnya.
Revisi UU TNI yang sedang dibahas oleh pemerintah dan DPR menjadi sorotan publik, terutama terkait perluasan peran militer di luar fungsi pertahanan. Fahria menilai, momentum ini harus dimanfaatkan untuk menata ulang sinergi antarlembaga negara dalam menghadapi ancaman non-konvensional yang semakin berkembang.(*)
