Rakor Intel TNI TA 2023
PULBAKET, JAKARTA || Rapat Koordinasi Intel TNI TA 2023 dapat digunakan secara bersama-sama mencari solusi terbaik dalam menentukan arah pengembangan dan penyelenggaraan ìntelijen TNI ke depan di tengah perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan kompleks.
Hal tersebut disampaikan Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan S.E., M.M. dalam sambutannya yang dibacakan Asintel Panglima TNI Laksda TNI Dr. Angkasa Dipua S.E., M.M., saat membuka Rakor Intelijen TNI, yang bertemakan “Intelijen TNI Sebagai Patriot NKRI Siap Mendukung Pembangunan Nasional dan Menyukseskan Pemilu 2024“, bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut Kasum TNI menjelaskan, bahwa kecenderungan perkembangan lingkungan strategis. Senantiasa mengalami perubahan dan semakin sulit diprediksi. Hal ini akan menempatkan perkembangan masa depan dunia dan kawasan menjadi penuh ketidakpastian.
“Kedepan, ancaman tidak akan lagi bersifat konvensional atau perang terbuka antar negara, namun lebih bersifat ancaman realistik benturan kepentingan. Mengatasnamakan ideologi tertentu, dari kelompok masyarakat atau golongan yang termarjinalisasi oleh keadaan”, jelasnya.
Melihat kecenderungan dunia yang penuh ketidakpastian, sangat diperlukan kinerja ekstra seluruh aparat intelijen untuk tetap menjaga soliditas, sinergitas dan profesionalisme.
“Aparat intelijen dituntut untuk bekerja secara profesional serta kemauan untuk bekerja sama dan kordinasi lebih intensif dengan sesama aparat intelijen TNI atau dengan aparat intelijen lainnya”, ujar Kasum TNI.
“Kepada peserta rakor sekalian, saya harapkan agar dapat memanfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan langkah. Melalui koordinasi, diskusi, agar soliditas, sinergitas dan profesionalisme aparat intelijen. Dapat ditingkatkan dan tetap terjaga dengan baik”, pungkas Kasum Letjen TNI Bambang Ismawan. S.E., M.M. (Puspen TNI)
editor : f.alfiano
Baca Berita lain : disini
Rakor Intel TNI TA 2023 /danakirtimedia
Responses (2)
Komentar ditutup.